Langkah awal memulai usaha berternak kelinci untuk pemula


saat anda memulai sebuah bidang usaha, anda haruslah memiliki kemauan(kemauan untuk memulai usaha), keinginan(keinginan untuk sukses/maju), keyakinan(optimis), dan keberanian(keberanian menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi).

bisnis sama halnya dengan roda yang berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Maka dari itu anda harus siap menerima sebuah kesuksesan dan banyak kegagalan. Sebuah kegagalan bukan berarti akhir dari usaha anda, melainkan awal dari kesuksesan. Jadikan kegagalan itu sebuah pengalaman yang sedikit demi sedikit mengurangi  kegagalan di waktu yang akan datang. Sehingga lama-kelamaan uang anda akan habis untuk membayar kegagalan-kegagalan itu dan timbullah dari anda rasa takut ”takut akan kegagalan”, tapi jangan hilangkan rasa takut akan kegagalan itu, karena rasa takut itu akan membuat anda lebih berantisipasi dalam menganalisa semua kemungkinan yang dapat membuat anda gagal.

berternak kelinci tidaklah sulit, hanya saja semua itu tergantung pada diri anda sendiri. Dibawah ini beberapa pertanyaan yang membuat anda sadar bahwa memulai usaha kelinci itu tidak lah mudah dan tidak sulit :

1. Apakah anda mempunyai kemauan untuk memulai usaha?
2. Apakah anda memiliki keinginan untuk sukses?
3. Apakah anda memiliki keyakinan yang besar untuk memulai usaha ternak kelinci ini?
4. Apakah anda siap menerima kegagalan?
5. Apakah anda siap menerima kesuksesan?

setelah anda membaca pertanyaan-pertanyaan di atas, anda dapat memilih mana yang terbaik untuk anda dan anda dapat menentukan apakah anda akan memulai bisnis kelinci atau tidak.
dalam hal ini saya akan membantu anda untuk memulai berternak kelinci dan di jaminakan berhasil jika anda mengikuti langkah-langkah berikut ini. Tetapi sebelum melihat langkah-langkah dibawah, ada baiknya anda membaca cerita dari pengalaman saya terlebih dahulu.


Saya seorang mahasiswa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA semester dua. Kedua orang tua saya tidak berkerja, hanya seorang ibu rumah tangga dan seorang pengangguran dari sebuah perusahaan swasta dengan uang pensiun sebagai buruh biasa.
 Pada saat ayah saya masih berkerja, gajinya Cuma 0.8 – 1.4 juta, tergantung pada kehadiran di tempat kerja. Terkadang penuh dan terkadang tidak penuh karena sakit. Semua itu tidak hanya sampai di situ, kedua orang tua saya dengan gaji yang kecil  itu harus membiayai satu anaknya yang masih SMA dan tiga anaknya yang duduk di bangku kuliah.
terkadang saya meneteskan air mata melihat rumah, makanan di meja, pakaian, dan apa yang mereka perjuangkan demi kesuksesan anak-anaknya.
kebetulan saya anak bungsu, satu tahun sebelum saya lulus SMA, ayah saya pensiun dan mulai sakit-sakitan. “Wah.... tampaknya saya ga ngelanjut kuliah aja, kasihan kakak-kakakku kekurangan biaya untuk kuliah.....” pikiranku mulai kacau.......! “SMA sih gampang, tinggal ikut lomba, trus menang minimal juara tiga, udah gratis biaya sekolah, hanya tinggal bayar uang buku aja.......! nah, kalo kuliah gimana......! kebanyakan kampus tidak mau mengerti keadaan mahasiswanya, biaya kuliah 3jutaan, biaya siswanya Cuma 3ratus5puluhribu aja.....! itu juga kalo dapet.....!”
semakin hari niatku untuk kuliah semakin menipis, wlaupun orang tuaku terus mensuport agar aku melanjutkan ke jenjang berikutnya.

tiba saatnya aku berangkat ke luar dari kampung halamanku. Seneng sih seneng, tapi masih ada yang mengganjal di pikiran.....! lagi-lagi uang untuk biaya.....!

sampe juga di jogja,” oooowwwww.........! ini yang namanya jogja......??? sama aja sama kampung halamanku....! malah bagusan kampungku KOBA .”
yaaa..... Tuhan.....! gmana aku bisa bantu kedua orang tuaku.....? “mas, badeh tumbas kelinci kulo boten....???”
hampir copot jantungku di kejutkan seorang penjual kelinci.......! bahasa pelanet apa itu......!
maaf ya mas, saya orang baru disini, jadi ga tahu bahasa jawa.....!!!
akhirnya saya bicara banyak hal, ngobrol dengan si penjual kelinci itu....! awlnya saya tidak tertarik, biasa saja, tampak tidak terjadi apa-apa,,,...!
keesokan harinya saya teringat kembali sama mas si penjual kelinci yang kemarin ngobrol sama saya...... pikiranku mulai berimajenasi, “seandainya saya mempunyai peternakan kelinci yang lumayan besar....., pasti uang kuliah saya tidak lagi menjadi  tanggungan orang tua saya.”

sejak saat itu saya mulai menekuni berternak kelinci bersama kakak perempuan saya dan teman SMP saya yang sekarang kuliah di salah satu perguruan tinggi di yogyakarta.

satu tahun pertama, penghasilan bisa di bilang tidak ada,.... semua hasil di jadikan modal untuk mengembangkan jumlah populasi kelinci di tempat ternak kami.

diawali 5 ekor kelinci, kemudian mati semua,.......
kemudian beli lagi 1 pasang,
kemudian beli lagi 1 betina,
kemudian mati 2 ekor, tinggal 1 jantan.....
nah, inilah awal kesuksesan perkembangan ternak kami....
kami mulai menambah sedikit demi sedikit populasinya.
sekarang peternakan kelinci kami tidak ada yang mati lagi dan jangan ditanya lagi.
hasil dari peternakan kami bisa membantu biaya kuliah kami bertiga, walau pun tidak 100% nya, tapi lumayan lah untuk mengurangi beban orang tua kami.....!


0 komentar:

Posting Komentar